Optimalisasi Lahan di Lampung, Kementan-TNI Terjun ke Lapangan Setiap Hari
By Al
nusakini.com - Lampung, 31 Maret 2024 - Kementerian Pertanian (Kementan) sedang aktif melakukan optimalisasi lahan di berbagai wilayah, termasuk Provinsi Lampung. Langkah ini diambil guna meningkatkan produktivitas pertanian dengan mengejar percepatan tanam sehingga panen yang sebelumnya hanya satu kali, kini bisa dilakukan dua hingga tiga kali setahun.
Perkembangan optimalisasi lahan di wilayah Lampung menunjukkan progres yang positif. Hal ini tak lepas dari kehadiran Tim Kementan, TNI, dan dinas pertanian setempat yang terjun ke lapangan setiap hari.
Direktur Perlindungan Hortikultura, Jekvy Hendra, yang juga bertugas sebagai Penanggung Jawab Satuan Tugas Darurat Pangan Provinsi Lampung, menjelaskan bahwa timnya selalu berada di lapangan untuk memastikan optimalisasi lahan berjalan secara maksimal.
"Alhamdulillah, kita sudah susun perencanaan, anggaran, bahkan di lapangan itu semua ada penanggung jawabnya masing-masing," ujar Jekvy dalam keterangan pers pada Minggu (31/3).
Jekvy yakin bahwa program Optimalisasi Lahan Rawa (Oplah) dan pompanisasi akan menjadi solusi utama dalam menghadapi tantangan penyediaan stok pangan nasional dan mitigasi darurat pangan nasional.
"Saat ini, progres Oplah sudah sampai pada pemenang lelang. Setelah penetapan pemenang, pelaksanaan kontrak pekerjaan akan dilakukan selama 3 bulan," lanjut Jekvy.
Untuk memastikan program berjalan baik, Jevky melakukan pemantauan langsung pada 27 Maret 2024 lalu. Turut hadir dalam pemantauan, Kasiter Korem 043/Garuda Hitam, Kolonel Inf. Jaka Sutanta. Jaka menekankan pentingnya kerjasama antara Kementan dan TNI AD dalam mewujudkan pemenuhan kebutuhan pangan nasional.
Kementan juga melakukan pengawasan dengan menugaskan Auditor Inspetorat Jenderal (Itjen) untuk hadir. Itjen bertugas untuk mendampingi sekaligus melakukan proses pengawalan administrasi guna menghindari masalah di lapangan.
Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Rawa merupakan strategi pemenuhan kebutuhan pangan nasional dari Kementan untuk menjawab tantangan ketersediaan pangan dari Impor. Sesuai arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, proses SID agar dipercepat, sehingga tidak menunggu selesainya perjanjian kontrak tapi langsung eksekusi di lapangan bersama TNI.
“Dalam kondisi darurat pangan, kita harus melakukan oplah rawah dengan melakukan langkah-langkah SID dan kontruksi 1 paket, dan dipercepat sesuai dengan keadaan alam saat ini," tutup Amran.